Menurutnya, pendidikan akhlak dan agama merupakan hal yang tidak boleh
terlupakan apalagi ditinggalkan semata-mata mengejar kesuksesan duniawi.
Perlu diketahui juga, demikian Mahdini, bahwa tidak semua institusi
pendidikan formal mengajarkan tentang akhlak dan keagamaan. "Untuk itu,
para orang tua perlu, bahkan sangat perlu agar selektif dalam memilih
jenjang pendidikan untuk anak-anak. Jangan sampai salah dan menyesal di
belakang hari," katanya.
Jangan sampai, kata dia, demi mengejar kecerdasan duniawi, akhlak dan akidahnya menjadi terganggu dan kian berkurang.
Hal ini menurutnya sangat dikhawatirkan sehingga peran orang tua sangat dibutuhkan untuk menentukan jenjang pendidikan anak.
Sebaiknya, kata dia, orang tua memilih pendidikan formal yang tidak
hanya berkualitas, namun juga memiliki nilai pembentukan akhlak yang
mulia. "Kalau tidak di pesantren, mungkin ada pilihan untuk
menyekolahkan anak ke Madrasyah Aliyah (MA) atau Madrasyah Tsanawitah
(MTs)," katanya.
Dengan bersekolah di sekolah yang memiliki
kualitas agamis, demikian Mahdini, maka diharapkan anak tersebut dapat
tumbuh dan berkembang dengan mengedepankan akhlaknya yang mulia. Salah
satu hal yang penting dari cabang pendidikan untuk anak menurut Mahdini
adalah mengajarkan kepadanya tentang akhlak yang baik.
Sebagai
contoh, lanjutnya, menyenangkan hati orang lain dan atau bahkan yang
sesederhana sekalipun yaitu memberikan wajah berseri saat bertemu dengan
saudara Muslim yang lain.
Selain itu, kata dia, hendaknya
para orang tua juga menekankan tentang pembelajaran sederhana bagi anak
untuk membentuk karakter yang baik. "Penguatan karakter yang bermoral
serta berakhlak mulia, akan menuntun anak bangsa menjadi penerus yang
tidak hanya cerdas, namun juga jujur dan beriman," katanya.
No comments:
Post a Comment